Gula Merah Ental Khas Desa Sambirenteng

Luh Rina Sugiantari 20 April 2022 12:06:19 WITA

Gula Merah atau Gula Kau sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Bali. Gula merah kerap dijadikan sebagai pemanis alami pengganti gula tebu. Di Desa Sambirenteng, produk gula merah menjadi produk unggulan desa yang tentunya berbeda dengan produk gula merah biasanya. Umumnya gula merah terbuat dari nira aren atau nira kelapa, akan tetapi produk gula merah di Desa Sambirenteng bahan dasarnya yaitu nira lontar (tuak manis). Sehingga nama produknya dikenal dengan sebutan “Gula Merah Ental atau Gula Merah Lontar”. Proses produksi gula merah ental di Desa Sambirenteng masih dilakukan secara tradisional baik dari proses pembuatan maupun jenis peralatan produksi yang digunakan.  

Cara Pembuatan Gula Merah Ental:

  • Pembuatan Pengawet : Sebelum pengambilan nira lontar para petani gula mempersiapkan pengawet alami (lau) yang berasal dari batang pepohonan ataupun sabut kelapa kering yang sudah terlebih dahulu dicacah kecil-kecil kemudian dicampur cuka yang memiliki kualitas bagus. Tujuan pengawetan yaitu agar nira lontar yang akan diolah tidak cepat masak atau istilah petani gula tidak cepat wayah (tua). Petani gula sangat berhati-hati dalam pemilihan pengawet alami agar gula merah yang dihasilkan memiliki kualitas bagus dan tidak cepat rusak.
  • Pengambilan Nira Lontar : Setelah pengawet alami, petani gula bersiap untuk pengambilan nira lontar. Pengambilan nira lontar ini dilakukan petani dengan memanjat pohon lontar yang memiliki tinggi pohon rata-rata 10 meter. Pengambilan nira lontar dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore).
  • Pembuatan Gula Merah : Setelah nira lontar diambil dari pohonnya. Proses selanjutnya adalah memasak nira lontar dengan menggunakan kuali besar (jambangan). Cara tradisional masih digunakan dalam proses pemasakan yaitu dengan menggunakan kayu bakar dan tunggu tanah liat sebagai penyangga kuali. Nira lontar dimasak hingga menjadi gula memerlukan waktu kurang lebih 40 menit untuk sekali proses. Tergantung seberapa banyak air nira yang dimasak.
  • Pencetakan : Setelah dimasak hingga mengental, proses selanjutnya adalah pencetakan gula merah. Adonan gula yang sudah siap dicetak, kemudian dituangkan kedalam cetakan dari tempurung kelapa. Wadah tempurung kelapa merupakan pilihan yang menjadi ciri khas dari gula merah Desa Sambirenteng. Selain itu, ada pula yang langsung dicetak ke dalam wadah seperti toples. Proses ini memerlukan waktu 15 menit hingga adonan gula merah kering dan siap untuk di pasarkan.

Pemasaran gula merah ental dilakukan oleh petani sendiri. Petani menjual gula merah kepada pengepul dengan kisaran harga Rp. 18.000 sampai dengan Rp. 25.000 per satu kilo. Pemasaran dilakukan secara online melalui media sosial yang dimiliki oleh petani gula merah itu sendiri. Desa Sambirenteng juga mempunyai cara tersendiri dalam pemasaran produk unggulan desa yaitu dengan menampilkan produk di pameran-pameran tertentu. Sehingga dengan pemameran produk gula merah Desa Sambirenteng semakin terkenal di masyarakat luas dan juga guna menambah perekonomian UMKM Desa Sambirenteng.

Komentar atas Gula Merah Ental Khas Desa Sambirenteng

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

HUBUNGI KAMI

Lokasi Sambirenteng

tampilkan dalam peta lebih besar